Pages

Slider

Rabu, 13 Juli 2016

Still looking for venue (part 2)


Tanggal 11 Juli 2016 kemaren, gue dan Egi menyempatkan diri untuk survey venue lagi. Dan kali ini tujuan kita adalah gedung-gedung di TMII dan sekitarnya. Egi sampe cuti dan gue pun izin kerja. Ada empat venue yang kita sambangi: Balai Makarti, Museum Indonesia, Anjungan Jawa Tengah, dan Padepokan Pencak Silat Indonesia.

Okay kita bahas satu-satu yaaa :))

  • Balai Makarti Muktitama
Ini adalah kunjungan kedua gue sejak kunjungan pertama pada 19 Februari 2016 silam. Kunjungan kedua kali ini gue malah tidak bertemu dengan tiga orang ibu sekretariat seperti pada kunjungan sebelumnya. Cuma bertemu seorang bapak yang lagi ngepel gedung yang bilang kalo 2 orang pegawai lagi cuti dan yang satunya pulang cepet karena masih suasana lebaran (gue kesana sekitar jam 11an). Dan menurutnya, balai makarti juga belum punya harga baru yang bisa dipublish ke public. Sehingga mau dp pun ngga bisa, dan ninggalin nama di tanggal yg kita mau pun juga tetep ngga boleh *cry*

Oiya sekilas info soal gedung balai makarti dari kacamata saya
Plus:
  • harga sewa tahun 2016 ini sih masih murah, 5 juta untuk resepsi dan tambahan 500rb (kalo ngga salah) untuk akad nikah. Pantes aja nih gedung dikejar-kejar para capeng se-Jakarta raya
  • akses menuju gedung ini gampang (khususnya dari depok masih deket). Naik kereta bisa turun di st duren kalibata dan tinggal jalan kaki dikit
  • Lokasi gedung ini banyak berdekatan dengan hotel atau apartment sehingga nanti kalo ada keluarga besarnya si akang atau temen dari luar kota mau cari penginapan masih gampang lah
  • Daya tampung gedung yang ngga besar maks. 800 orang sesuai dengan rencana pernikahan saya
  • parkiran luas
  • gedungnya ngga mewah tapi cukup unik dengan ornamen kayu dan lampu besar di tengah gedung
  • Rekanan catering cukup banyak

Minus:
Minusnya cuma 1. Tolong atuh lah segera dipublish harga barunya. Mau naik 100% juga saya masih oke aja lah pak bu *kenapa gue jadi maksa banget* *mungkin mulai frustasi dikit akibat penantian 7 bulan menunggu harga baru* wkwk

Kontak yang bisa dihubungi: 021-7993376 (pas nulis ini sampe hafal loh nomernya, saking seringnya nelpon nomer tersebut haha sad)

daftar rekanan gedung. katanya sih kenyataannya lebih banyak daripada ini

gedung tampak dalam yg belum didekor

pengen foto pelaminan tapi ngga bisa karena sikonnya lagi hectic

gedung tampak depan. yg perform adalah chikal catering


Yuk meluncur ke TMII!
tiket selama pekan lebaran: 15ribu, biasanya 10ribu
Tiket selama lebaran 15k, kalo normalnya 10k

  • Museum Indonesia
Sebenernya memilih venue outdoor itu wedding dream kita berdua. Tapi sempet padam gara-gara pilihan terbatas dan harga di perpustakaan nasional mahal banget wkwk. Dan gara-gara berkunjung ke tempat ini, tiba-tiba saja harap itu pun merekah kembali #naon. Mungkin venue ini emang belum begitu familiar di kalangan para bride to be, tapi asli deh venue ini bagus banget ternyata.
Fyi aja venue ini hanya bisa digunakan untuk acara malam karena memang fungsi utamanya adalah museum dari pagi sampai sore. Trus gedung ini tuh mengusung nuansa bali karena area pintu masuknya sendiri berbentuk pura.

Langsung aja ya review saya mengenai venue satu ini:
Plus:
  • Tempatnya bagus dan luas. Cocok buat yang menginginkan acara malam outdoor. Terdiri dari pendopo dan taman-taman
  • Daya tampungnya besar, bisa menampung 1000 tamu
  • Disediakan 300 free tiket masuk TMII untuk para tamu dan 30 tiket untuk keluarga (berarti sisanya bayar sendiri yah hiks lumayan juga 10rb/tiket)
  • Satu hari hanya ada 1 wedding

Sedangkan minusnya:
  • Harga sewa gedung 16,5 juta yang mencakup seluruh area. Kalo misalnya akad disini, ada tambahan biaya 5 juta. Mahal ya cyin *elus-elus kartu atm*
  • Chargenya besar sekali. 20% untuk catering, 20% untuk fotografi, 20% untuk dekorasi, 20% untuk entertainment
  • Seperti kekurangan venue outdoor lainnya, harus siap jika terjadi force majeur seperti hujan
  • Disediakan sih paket dekorasi dari gedung, tapi harganya 40 juta. Baru dekor loh sist harus merogoh kocek sedalam itu *istigfar*

Tertarik? Silahkan kontak Ibu Ade sebagai marketingnya di nomor 081380912522. Beliau cukup informatif dan ramah kok untuk ditanya-tanya.
 
All hail gopro yg bisa capture venue se-wide ini :D
malah wefie :p


daftar harga yang diberikan oleh Bu Ade

  • Anjungan Jawa Tengah
Anjungan Jawa Tengah juga merupakan salah satu venue yang banyak diminati para capeng. Nah pas kita kesana kemarin siang itu kebetulan Pak Gunan yang menjadi PIC sedang tidak ada di tempat jadinya kita cuma ketemu Pak …. (duh lupa maaf, sebut saja mawar) dan Alhamdulillah nya Pak Mawar cukup informatif walaupun tidak detail.
Harga gedung sendiri adalah 15 juta yang meliputi seluruh area. Dan kapasitasnya maksimal 800 orang.
Venue ini sendiri juga konsepnya semi outdoor sih dimana ada pendopo yang biasa dijadikan pelaminan dan sisanya ialah taman-taman dan area pertunjukkan gitu. Tamannya sendiri udah cukup indah like this picture tells.
gambar diunduh dari website tamanmini


Overall menurut gue soal gedung ini:
  • Untuk yg menginginkan venue semi outdoor, lumayan recommended walaupun area nya tidak seluas di Museum Indonesia
  • Untuk pembelian tiket masuk TMII bagi tamu, mendapat harga diskon 50% jika dibeli di maks. H-7 dan untuk keluarga disediakan 20 tiket gratis
  • Satu hari hanya ada 1 wedding 
Minusnya:
  • Tidak ada rekanan catering tapi semuanya kena charge 20%
  • Harganya buat gue pribadi jatuhnya agak mahal sih
  • Sebenernya ngga ada harga DP, karena suatu waktu kalo gubernur mau pake venue ini ya ngga bisa ditolak. Jadi ngeri juga sih kalo tiba-tiba acara kita harus ganti tanggal/batal karena sang empunya mau pake venue nya :(
Foto ada di hp egi. Will edit this post as soon as i can.


  • Padepokan Pencak Silat Indonesia
Ini adalah venue terakhir yang kita kunjungin di hari Senin itu. Perjuangan banget lah menuju venue ini karna kita mesti jalan kaki dari venue sebelumnya yang mana posisinya dekat dengan pintu 2, lalu jalan kaki menuju pintu 1 dan itu jauh banget plus hujan pula. Oiya plus kaki saya lecet karna pake wedges kerja. Brb deh besok mah pake roller blade aja.

Venue ini ternyata laris banget booook. Sabtu malam bahkan sudah full booked sampe Oktober 2017. Segitu kerasnya perjuangan para bride to be di Jakarta ya pemirsah.
Harga gedung sendiri 11 juta dengan kapasitas maksimal 1000 orang.

Overall menurut gue tentang gedung serbaguna ini:
  • lokasinya ada di luar pintu TMII sehingga kita ga perlu beli tiket masuk lagi
  • harganya affordable sih disbanding venue-venue lain yang rata-rata pasang tarif min. 15 jutaan

Minusnya:
  • Manajemen kurang dalam pelayanan. Jadi dalam gathering info ini kita tanya-tanya ke front office hotel nya (dia ada hotelnya juga, kalo gedung untuk nikahnya pake aula serbagunanya). Selama bertanya, kita berdiri aja gitu sedangkan dia duduk. Boro-boro dianter liat bangunannya. Bilangnya cuma “persis seperti di brosur” padahal di brosur foto aula serbagunanya itu ya cuma 1 foto kayak gini.
ini foto yang dimaksud

dikasih brosur ini
Yasudah kalo memang sudah tidak jodoh mau diapakan lagi.
Selesai sudah pencarian gedung part 2 nya.
Semoga infonya bermanfaat. Semangat untuk yang masih mempersiapkan. Jangan lupa ikhtiar harus seiring dengan doa. Allah lah yang memudahkan segala sesuatu-Nya. Bismillah, semoga selalu semangat. Aamiin.

PS: All picts were taken by me. Kindly get my permission to copy paste yaa :)

#VenuePernikahan
#GedungPernikahan
#PernikahanTMII
#TMII
#BalaiMakarti
#MuseumIndonesia
#PadepokanPencakSilatIndonesia
#AnjunganJawaTengah

Looking for Venue (part 1)



Hi guys! Berhubung masih suasana lebaran, maka izinkan Laudya Chintya Bela dan sang calon gue dan si akang ((akang)) mengucapkan minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin ya semuaaa :))

Okay langsung aja ngga usah bertele-tele, postingan ini akan menceritakan soal pencarian venue yang belum menemui ending ini. Doain ya kak! :”)
Sebenernya survey part 1 ini dilakukannya udah cukup lama, bahkan sebelum blog ini dibuat hehe. Tepatnya tanggal 5 Maret 2016. OMG its been 4 months ago. Dan sampe sekarang we still don't know where our big day will be placed. Paringono sabar gusti :")


**

Jadi Sabtu pagi itu gue dan Egi memutuskan untuk mengunjungi Aula Buya Hamka, nama aula yang biasa dipake untuk pernikahan di Masjid Agung Al-Azhar. Sebenernya gue udah pernah menemui manajemen venue ini untuk gathering info pada suatu Rabu malam sebelum ikut pengajian the rabbanians. Pun hasil gathering info dan foto-foto yang captured udah dikirim ke Egi juga. Tapi it will be better kalo Egi liat langsung. Akhirnya, ketika sang kodok bapak negara berkesempatan pulang ke Jakarta, gue pun langsung mengajaknya untuk survey gedung-gedung pernikahan di Jakarta yang ternyata lebih laris daripada daging sapi ketika menjelang lebaran :(

Sabtu pagi itu setelah bertemu pihak manajemen dan minta brosur, kita berdua dipersilahkan untuk melihat venue yang kebetulan sedang digunakan untuk pernikahan. Sayangnya tidak ada dari pihak gedung yang menemani kami sehingga kami malah diminta untuk menemui pihak dari catering penyelenggara aja. Catering yg perform saat itu ialah griya dara (to be honest, baru pernah denger). Yaudah akhirnya kita ngobrol-ngobrol sama marketingnya sekalian test food juga lumayan belum sarapan cyiiin.

Overall penilaian kita untuk aula buya hamka:
Dari sisi positifnya:
  • Harga gedung cukup affordable yakni 10 juta untuk resepsi dan nambah 1,5 juta untuk akad di masjid
  • Lokasi gedung sangat strategis. Bahkan ada shelter busway al-azhar juga kan. Cuma rawan macet juga sih. Maklum di tengah kota banget
  • Kapasitas gedung cukup menampung kemauan kami, yakni 700-1000 orang
  • Area parkir luas, asal acara kita ngga bentrok dengan acara di masjid

Nah minusnya:
  • Ceiling gedung kurang tinggi
  • Panggung kurang besar dan kurang tinggi, plus area panggung juga agak terhalangi dengan 2 pilar jika view diliat dari pintu masuk
  • Area dapur untuk catering terlihat dari sisi selatan masjid sehingga kalo tamunya masuk dari arah tersebut kurang bagus pemandangannya
  • Area pintu masuk agak nyelip di bawah tangga utama menuju masjid. Jadi in my humble opinion, kurang wow aja sih

Kalo untuk penilaian terhadap Catering Griya Dara sendiri, mungkin kalo dari kami kayaknya kurang sreg yah. Baik dari aspek budgeting maupun cita rasa makanan. Kami juga agak kurang sreg ketika test food harus digabung dengan makanan untuk tamu. Soalnya kami seperti mengambil sepersekian hak sang pemilik acara alias pengantin. Ya kecuali memang pihak catering telah melebihkan porsi untuk para capeng yang akan melakukan TF.

Itu kurang lebih penilaian gue mengenai aula buya hamka.

All picts were taken by me. Kindly get my permission to copy paste yaa :)

ceilingnya ngga begitu tinggi sih


Ini foto aula pas gue dateng pertama malem-malem
daftar rekanan aula buya hamka

denah aula buya hamka

tata cara pengurusan akad nikah

fasilitas dan tarif gedung

syarat penggunaan gedung

denah lokasi

Sayangnya foto aula buya hamka pas lagi didekorasi ada di hp Egi jadi maaf belum bisa dishare disini yaa.

Okay lanjut ke venue berikutnya yuk!

**

Venue kedua alias venue terakhir yang kami kunjungi saat itu ialah Balai Komando Cijantung. Itu pun last minute banget untuk memutuskan kesana karena cuaca sangat amat panas which is udah paling enak kalo kita ngadem aja di coffe shop sambil browsing-browsing terus tiba-tiba dikabarin kalo Balai Makarti udah buka penawaran di tahun 2017 dan kita dapet di tanggal yg kita mau. Ah sudahlah sepertinya gue mulai desperate dikit wkwk.

Berbekal google maps, kita pun menuju Balai Komando bertiga. Bertiga sama supir grabcar tapinya. Bukan sama penghulu muehehehe.

Jalanan yang kami tempuh dari kelapa dua, depok, ialah jalan-jalan sempit berliku yang mana bikin kami juga terheran-heran. Ini maps-nya ngasih fartest route apa hardest route deh. Sebenernya nama balai komando emang udah ngga asing di telinga. Pun gue dan Egi juga udah pernah kondangan sekali kesana, tapi lewat jalur pasar rebo. Trus kami bingung kenapa rute dari depok ini sulit banget. Kebayang betapa kasiannya kalo tamu-tamu gue harus melalui perjuangan ini. (Fyi, domisili gue di Depok dan Egi di Bandung. Cuma Egi saat ini tugas kerjanya di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau). Setelah mendaki gunung lewati lembah melewati komplek TNI akhirnya kita pun sampe juga disana.

Setibanya disana kami pun menemui pihak manajemen gedung sebelum melihat performa catering (saat itu Nabilla catering yang tampil dan gue pun udah janjian dengan salah satu marketingnya). Namanya Pak Arif (kalo ngga salah), dan kami pun ngobrol banyak dengan beliau. But mostly pembicaraan didominasi dengan cerita beliau mengenai kehidupannya sebagai kopasus :( Setelah pamit dengan Pak Arif, kami pun segera menemui Nabilla Catering. Kami menunggu sangaaat lama kehadiran mbak marketing yang katanya sedang kejebak macet hingga kami pun ditangani dengan pihak Nabilla yang ada disana. Kami diberi kesempatan untuk melihat-lihat dekorasi sebelum acara dimulai.



Gedung Balai Komando ini ternyata gede banget, katanya sih minimal 500 undangan alias 1000 tamu lah kalo mau gunain gedung ini (dan undangan gue sih niatnya ngga sebanyak itu).
Langsung aja kali ya tentang penilaian gue mengenai gedung pemerintah satu ini:

  • gedungnya bagus, panggungnya pun tinggi dan lega
  • kapasitas 1000 undangan alias 2000 tamu (standing)
  • harga yang ditawarkan untuk gedung seluas ini sebenernya masih affordable yakni 11 juta untuk acara siang dan 13 juta untuk acara malam. Tambahan biaya untuk akad 1 juta.
  • ceiling tinggi, lightingnya juga udah bagus, didekor dikit jadinya juga udah megah
  • ada potongan harga buat PNS kalo bisa tunjukkin SK PNS, lumayan bisa saving 5%


Minusnya
  • Kalo buat sebagian orang akses menuju gedung ini ngga masalah, buat gue malah masalah banget. Apalagi buat tamu dari luar kota. Agak susah aja kayaknya muter keliling komplek marinir
  • Ada batas minimal untuk resepsi di gedung ini yakni 500 undangan, memang sih supaya gedung ngga keliatan kosong. Tapi buat gue ini jadi 1 hambatan juga
  • Rekanannya terbatas dibandingkan dengan gedung-gedung lain
  • Overall akan membutuhkan budget jauh lebih besaaaar karena memang biaya tambahan seperti beban listrik, dll juga gede banget :(

Begitulah review gue mengenai 2 gedung ini. Gue dan Egi berusaha untuk ngga ngoyo banget sama satu gedung supaya ngga sedih-sedih amat kalo misalnya tanggal yg kita inginkan ternyata ngga available.



prosedur penyewaan gedung

denah ruangan dan denah lokasi



fasilitas gedung

tarif gedung


pelaminan yg luas dengan gebyok coklat

buffet area

red carpet dan standing flowersnya

organ tunggal

vip area
 
lorong masuk

photobooth area

ice curve dan dessert things
area buku tamu
area minuman. cantik ya ada sangkar burungnya



Semangat para bridezillaaaa! Apalagi yg calonnya LDR-an kayak akoh ini, harus lebih semangat! Bismillah, mudah-mudahan Allah lancarkan proses persiapan kita semua untuk proses menggenapkan separuh agama nanti yaaa. Aamiin.

#balaikomando
#aulabuyahamka
#masjidalazhar
#pernikahanjakarta
#venuejakarta
#weddingvenue




Blog Designed by The Single Momoirs